Tuesday, October 25, 2016

Monday, October 10, 2016

Lokasi Budidaya Trigona

Desa Pa Au Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar



Kondisi sarang Koloni Lebah Trigona Itama Alami...di Lokasi....
detil lokasi www.conservationcamp.blogspot.com

Penawaran Kerjasama Budidaya lebah Madu Trigona

BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Hutan Kemasyarakatan/hutan kebun di  Propinsi Kalimantan Selatan mengandung sangat banyak kekayaannya. Potensi hasil hutan bukan kayu salahsatunya yakni madu Trigona SP atau di Kalimantan Selatan dikenal sebagai Madu Kalulut. Madu kalulut berdasarkan testimosi dan beberapa penelitian memiliki beberapa keunggulan dibanding jenis madu lebah pada umumnya.
Sesuai dengan namanya Trigona  seperti yang sudah berkembang di Malaysia dan Thailand keunggulannya di identifikasi :
1.      Tasting atau rasa madu lebih enak atau lebih familiar terutama bagi yang kurang senang dengan madu karena mempunya aroma yang khas dan tidak terlalu manis atau ada rasa asam sebagai hasil fermentasi.
2.      Secara budidaya Lebah Triguna ini lebih mudah dibudidayakan dengan syarat iklim (climate) dan supply makanan yang cukup.
3.      Secara tekhnologi inovasi pemisahan antara sarang koloni dan madu dapat meningkatkan produktifitas.
4.      Teknologi pemanenan Madu dapat menggunakan mesin sem otomatis tanpa merusak atau mematikan koloni.
5.      Kegiatan ini juga akan menghasilkan jasa lingkungan yakni keuntungan yang didapat dari kunjungan tamu, pembelajaran atau sedot langsung madu triguna SP pada sarangnya.
6.      Harga jualnya lebih kompetitif dibanding dengan madu lebah biasa di pasar Jakarta saat ini mencapai Rp 1.000.000.- sampai dengan Rp 1.500.000.- per liter dalam bentuk curah.
Lokasi Budidaya yang ditawarkan "
1. Kamp Konservasi KabunKita Ds Pa Au dengan luas awal kebun  3 hektar yang           kaya dengan berbagai jenis tanaman buah serta luas kawasan mencapai 100 Hekter 
2. Kamp Konservasi Kalibaru dengan Luas 12 Hektarr
3. Kebun Konservasidi Desa Asam Cangkuk Kandangan dengan luas 10 Hektar
sehingga Koloni Lebah Trigona ini dapat berkembang dengan baik. Kita menawarkan kerjasama bagi hasil dan keuntungan pengelolaan Lebah Triguna SP ini, mengingat sumber nectar dan makanan untuk lebah ini tersedia banyak, berdasarkan rasio satu hektar lahan mampu menampung 50 koloni maka kawasan ini dapat menghidupi secara normal 150  koloni lebah triguna.


BAB II
 RENCANA KERJA  BUDIDAYA
  1. Sumber  Koloni
Koloni Lebah Triguna ini bersumber dari :
1.   Pemindahan dari Koloni Triguna di alam Alam yakni mengkoleksi Koloni dari  alam misalnya dari hasil tebangan kayu yang masih ada koloninya target utama dari pengrajin batu bata yang biasanya memanfaatkan kayu hutan untuk pembakaran dan sering ditemui Sarang/Koloni lebah triguna.
2.   Hasil Clone atau pemecahan ratu Lebah Triguna yang sudah berkembang dan dimasukkan dalam sarang yang baru atau dirangsang untuk membuat sarang sendiri.
3.   Pembelian dari masyarakat yang mempunyai koloni dan tidak lagi berminat budidaya.

    1. Keberlangsungan dan Tingkat Produktifitas Koloni Triguna

Berdasarkan pengalaman budidaya saat ini factor yang menentukan bertahannya koloni dan tingkat produktifitasnya adalah sebagai berikut :
1.      Faktor Iklim atau Climate secara umum produktifitas akan sangat tinggi pada saat musim bunga, sehingga semakin banyak bunga yang dihasilkan di kawasan maka produktifitas akan semakin tinggi dan Koloni Lebah Triguna akan bertahan.
2.      Gangguan atau ancaman rusaknya koloni yakni :
a.       Gangguan Lutung atau monyet hal ini diantisipasi dengan pengamanan kebun.
b.      Gangguan semut Hitam yang dikenal sebagai Salimbada yakni koloni semut ganas dalam jumlah ribuan yang bisa menyerbu sarang. Antisipasinya melakukan pembersihan kebun dan sarang semut tersebut untuk dipindahkan ketempat yang jauh dari sarang.
c.       Beruang Madu, sepnajang hutan sekitarnya masih terjaga dengan baik dan madu hutan tersedia maka gangguan dari Binatang ini relative kecil.
3.   Inovasi pembuatan sarang koloni yakni memasang peti khusus untuk menampung stok madu koloni yang terpisah dari sarang atau tempat bertelur sang ratu lebah triguna, sehingga proses panen akan lebih mudah dan hasilnya akan lebih banyak serta proses recovery kantong madu akan lebih cepat.
4.   Proses pemanenan madu dilakukan menggunakan teknologi penyedotan dan penyaringan menggunakan mesin semi otomatis.
5.   Pemasaran saat ini dilakukan secara online shop dengan packaging sederhana. Ke depan perlu dirancang packaging dengan brand tertentu misalnya bekerjasama dengan Specta Farm dengan merk Specta Honey.




BAB III
PELAKSANAAN INVESTASI
  1. Rincian Kebutuhan Investasi

Kebutuhan investasi untuk pembangunan budidaya sarang atau koloni lebah triguna yakni :
1.      Pembelian Koloni                                    :
2.      Pemasangan Peti Madu/Topeng              : 
3.      Atap tiang  angkut dll                             : 

           Kebutuhan Biaya Investasi saat ini Minggu ke IV Oktober 2016  Rp 1.000.000.- atau Rp 10.000.000.- per Lot/10 Log lengkap....atau harga sewaktu waktu bisa berubah Hub kita 0811519401
            Biaya-biaya diluar pembelian koloni dan pemasangan peti madu atau topeng, biaya pemeliharaan seperti gaji karyawan, jaga malam menjadi tanggungan pengelola KabunKita sampai proses pemanenan pertama. Biaya pemeliharaan selanjutnya dibebankan dengan perolehan Panen maksimal 10% dari produksi.
  1. Manajemen atau Pengelolaan Investasi
Pengelolaan asset investasi lebah triguna dilakukan sebagai berikut :
a.       Aset-aset investor berupa koloni  yakni per 10  Koloni (group)  akan ditempatkan pada 1 (satu) Blok khusus dengan diberi label atau nama dan dipisahkan dari investor lainnya.
b.      Setiap group diberikan nomor dan kartu kendali dan dibuat akutansi khusus setiap group. Baik menyangkut tanggal pemasangan Peti Madu, kondisi koloni, tanggal panen, tingkat  Produksi, harga jual dan hal hal lain yang diperlukan dilakukan record minimal setiap 3 bulan.
c.       Pelaporan status koloni akan dilaporkan setiap bulan melalui media on line kepada investor melalui blog www.kerjasamatrigona.blogspot.com

  1. Sistem Investasi dan Bagi Hasil

Perjanjian bagi hasil dalam rangka budidaya Lebah Triguna ini yakni keuntungan bersih dari hasil penjualan produksi dikurangi biaya-biaya seperti upah panen dan operasioal lainnya yang ditetapkan maksimal 10% dari harga jual di tempat. Jika dijual diluar daerah baik melalui Reseller atau lainnya akan dibuat kesepakatan antara  Pengelola, Investor dan Reseller atau Pabrikan. Adapun pembagian keuntungan  di atur sebagai berikut :
1.      Pihak Pertama dengan Kewajiban dan Hak sebagai berikut :
a.      Menyediakan Pembiayaan untuk pembuatan sarang dan atau Koloni Lebah Triguna  per koloni lebah madu triguna dan atau biaya yang disepakati jika terjadi kenaikan ataupun penurunan harga.
b.      Mendapatkan Registrasi Nomor dan Kode Log atau Kotak Lebah Trigona sesuai dengan jumlah yang disepakati.
c.       Mendapatkan Hak full akses terhadap Lokasi Budidaya Lebah Madu Trigona Itama unutk mengecek, mengawasi dan menilai kondisi Lebah dan Koloninya.
d.      Mendapatkan bagian hasil bersih Panen produksi sebesar 40% (Empat Puluh Persen).
e.       Mendapatkan bagian hasil 25 % (Dua Puluh Lima Persen) dari Jasa lingkungan yang didapatkan sebagai hasil aktifitas lingkungan yang berkaitan dengan Lebah Madu Triguna.
2.      Pihak Kedua  dengan Kewajiban dan Hak sebagai berikut :
a.      Menyiapkan Lahan/Space untuk Budidaya Lebah Madu Kelulut Triguna. Lahan yang disiapkan berlokasi di Kamp Konservasi KabunKita Desa Pa Au kecamatan Aranio Kabupaten Banjar Propinsi Kalimantan Selatan.
b.      Bertanggung jawab atas keamanan, Pasokan makanan dan pemeliharaan terhadap Koloni Lebah Madu Triguna, bersama masyarakat setempat.
c.       Berkewajiban memberikan cirri Nomor registrasi dan Kode Blog Koloni serta menyusun jadual Panen dan meregistrasi hasil produksi.
d.      Melakukan Pemeliharaan berupa pemasangan Tiang untuk Log/Kotak Koloni dan menyapu dengan Olie bekas dan atau bahan anti semut lainnya minimal 3 bulan  sekali.
e.       Memberikan Laporan Berkala minimal setiap 4 bulan sekali melalui Tekhnologi Informasi dalam bentuk Blog yakni www.kerjasamatrigona.blogspot.com. Dalam bentuk grafis/citra/numeric.
f.       Memberitahukan rencana Panen 3 Minggu sebelum pelasanaan Panen sekaligus menawarkan system bagi hasil dalam bentuk uang atau bentuk barang.
g.      Mendapatkan bagian hasil bersih Panen produksi sebesar 50% (Lima Puluh Persen).
h.      Mendapatkan bagian hasil 50 % (Lima Puluh Lima Persen) dari Jasa lingkungan yang didapatkan sebagai hasil aktifitas lingkungan yang berkaitan dengan Lebah Madu Triguna
3.      Terhadap sisa keuntungan Produksi sebesar 10% dan keuntungan jasa lingkungan 25% akan digunakan untuk biaya pemeliharaan, pengembangan usaha budidaya  dan atau sebagai dana Sosial kemasyarakatan.



  1. Estimasi Produksi
Berdasarkan pengalaman budidaya dasar perhitungan berikut :
1.      Masa Panen 4 bulan setelah pemasangan Peti madu/Topeng.
2.      Tingkat Produktifitas 300 ml s/d 500 ml per Koloni  per 4 bulan masa Panen jika musim kemarau bisa Panen setiap 2 Bulan.
3.      Produksi per koloni pertahun minimal mencapai 0,75  sd  1,5 liter per tahun.
4.      Estimasi harga seperti saat ini Rp 550.000.- per liter di KabunKita.
5. Investor sebelum hasil produksi dijual ditawarkan apakah mengambil bagian dalam bentuk Natura FOB Lokasi KabunKita jika jauh ditambah Ongkos kirim
BAB III
PENUTUP
Usaha budidaya Lebah triguna ini merupakan kemitraan dalam bentuk investasi dengan kerjasama yang saling menguntungkan merupakan kebutuhan untuk meningkat kesejahteraan stake holder yang terlibat. Pengembangan usaha selanjutnya baik pemasaran maupun packaging akan dibicara dan disbuat kesepakatan baru dengan para pihak yang terlibat nantinya.



Lembar Kontrol Koloni
Block : A
Nomor Koloni : 1A



Panen Madu

Tanggal
Kesehatan
Dinamika
Volume
Harga
Jasa Lingk
Keterangan